Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si

Habibah NurfauziahBlog

Mental Health Di Era Digital

Habibah Nurfauziah Nov 24, 2025 11:06 25
Mental Health Di Era Digital

Menurut World Healt Organization (WHO) ; kesehatan mental mencakup kemampuan seseorang untuk mengelola stresmenjalin hubungan yang sehat, beradaptasi dengan perubahan kehidupan, serta merasakan, memahami, dan mengatasi emosi. Jadi, jika kesehatan mental terganggu maka kehidupannya pun sulit untuk seimbang.

Data kemenkes 2021 menunjukan bahawa 50juta jiwa penduduk Indonesia menderita mental illnes berupa anxiety, depresi dan bipolar. Artinya 20% dari 250juta jiwa penduduk mengalami gangguang kesehatan mental. Sebuah angka yang luar biasa jika dibiarkan mungkin akan bertambah.

 

Menurut American Pshychiatric Association  :

2022, 32% orang dewasa memiliki problem cemas

2023, 37% orang dewasa memiliki problem cemas

2024, 43% orang dewasa memiliki problem cemas

Menurut data ini, setiap tahun Naik. Dan wanita 2x lebih mudah cemas dari pada laki-laki.

 

Banyak faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan mental ini, salah satunya adalah : Internet, medsos yang digunakan berlebihan memicu depresi. (Namophobia).  Dari pintu ini, seseorang tanpa sadar mulai membandingkan kehidupan, iri dengan pencapaian, shortcut menjadi kaya dengan berbagai cara : pinjol, paylater dal lainnya.

 

Maka diperlukan solusi terbaik agar masalah kesehatan mental ini terselesaikan. Dibutuhkan coping mechanism Berbagai cara atau strategi yang digunakan seseorang untuk menghadapi, mengelola, atau merespons stres, emosi sulit, dan situasi yang menantang dalam hidup. Tujuannya adalah untuk membantu seseorang tetap berfungsi dan menjaga kesejahteraan mental maupun fisik. Model of Stress and Coping (Lazarus & Folkman, 1984). Teori ini mengatakan bahwa: “Stres muncul dari interaksi antara individu dan lingkungan”. Coping terbagi menjadi dua jenis: Problem-focused coping (mengatasi masalahnya) dan Emotion-focused coping (mengelola emosinya). Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan Terapi Psikologis, Meditasi,  Olahraga dan menjaga kesehatan fisik, mengatur pola makan, menghindari kebiasaan buruk, memperkuat dukungan social, serta mengembangkan keterampilan coping, sehingga bisa menghasilkan sebuah equanimity.

 

Kegiatan ini menarik perhatian peserta karena banyak digambarkan dengan data dan visual, terlihat juga dari feedback peserta yang luar biasa.