Jakarta, 23 Mei 2025 - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang bertema "Melahirkan Generasi Yang Berintegritas, Berjiwa Kepemimpinan dan Berdedikasi Tinggi demi Mewujudkan Kader Fasilkom Yang Konkret" dalam edisi pertama ini BEM Fasilkom mengadakan kegiatan ini di buperta joglo Bogor selama tiga hari dengan total 63 peserta.
LDKM ini menjadi momen penting bagi setiap mahasiswa/i fakultas ilmu komputer universitas saintek muhammadiyah selain untuk sertifikat yudisium LDKM ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan secara mendasar dalam 8 materi. Lebih dari sekadar serangkaian seminar atau aktivitas formal, LDKM tahun ini hadir sebagai ruang tumbuh tempat mahasiswa ditempa menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan sadar akan tanggung jawab sosialnya.
Hari pertama Pukul 09.45, kampus mulai dipenuhi mahasiswa/i yang tampak antusias. di tengah ramainya titik kumpul dan registrasi, aura semangat dan rasa penasaran menyelimuti wajah-wajah muda yang siap memasuki babak baru dalam hidup mereka.
Pukul 10.00, kegiatan resmi dibuka dengan rangkaian sambutan dari berbagai pihak Ketua Pelaksana, Gubernur BEM FASILKOM, Presiden Mahasiswa, Demisioner BEM Fasilkom, hingga perwakilan pimpinan kampus. Sambutan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penyambutan dan penyadaran akan pentingnya proses kepemimpinan dalam kehidupan kampus.
Ketua Pelaksana membuka dengan harapan besar "Selamat datang di LDKM FASILKOM 2025. Semoga kegiatan ini jadi wadah kalian untuk tumbuh sebagai pemimpin yang berintegritas dan berdedikasi, sesuai tema kita Melahirkan Generasi yang Berintegritas, Berjiwa Kepemimpinan, dan Berdedikasi Tinggi demi Mewujudkan Kader Fasilkom yang Konkret." Ujar Chelvin Ferdinand.
Selanjutnya Presiden Mahasiswa mengingatkan bahwa LDKM bukan sekadar formalitas "Jangan jadikan LDKM hanya syarat kelulusan. Pahami Empat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu Pembelajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan AIK. Di sinilah karakter mahasiswa sejati dibentuk." Sambung Radityo Satrio.
Kemudian Gubernur BEM FASILKOM turut menegaskan pentingnya tanggung jawab dan pengambilan keputusan "Semoga LDKM ini membentuk kalian menjadi mahasiswa yang bijak, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi kampus dan masyarakat." Tambah Sugali.
Dan Demisioner BEM FASILKOM mengingatkan bahwa LDKM juga menjadi gerbang awal keterlibatan mahasiswa "Jadikan LDKM sebagai ajang belajar, bukan sekadar syarat sertifikat. Ini juga syarat masuk organisasi dan yudisium, sekaligus ruang untuk mengasah kemampuan kepemimpinan kalian." Ucap Futuh Al-Faruq
Sementara itu, Dekan FASILKOM menekankan bahwa manfaat LDKM jauh melampaui sekadar syarat administratif "LDKM bukan hanya syarat skripsi atau kelulusan, tapi kesempatan untuk melatih kepemimpinan dan mulai aktif berorganisasi. Peserta juga akan menerima bandage dan pin sebagai bentuk apresiasi." Pungkas Ma'Mun Johari sekaligus membuka acara LDKM FASILKOM 2025.
Dengan semangat tersebut, LDKM FASILKOM 2025 dimulai sebagai proses pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kesiapan mahasiswa untuk berkontribusi lebih luas bukan hanya di kampus, tetapi juga di masyarakat.
Setelah keberangkatan ke lokasi utama LDKM, kegiatan sore hingga malam diisi dengan sesi penguatan tata tertib serta materi-materi fundamental, yaitu Etika Moral, Manajemen Waktu dan Keorganisasian. Ketiganya disampaikan secara komunikatif dan inspiratif, disertai sesi diskusi yang memantik pemikiran kritis para peserta. Satu hal yang menarik: banyak peserta justru lebih aktif di malam hari tanda semangat mereka belum padam meski hari telah larut.
"Materi manajemen waktu membuat aku sadar bahwa selama ini banyak waktu terbuang sia-sia karena tidak disiplin dan tidak memiliki prioritas. Tapi melalui materi ini, aku jadi tau bagaimana cara kita untuk membuat jadwal kegiatan agar waktu bisa digunakan dengan lebih efektif." ujar Silviana, peserta LDKM 2025.
Hari Kedua Sabtu pagi dimulai dengan senam bersama, bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tapi juga mencairkan suasana. Hari kedua diisi dengan materi-materi strategis yang menyasar langsung pada kemampuan berpikir dan memimpin, seperti Retorika Dasar, Critical Thinking, Problem Solving dan Kepemimpinan. Setiap materi dirancang tidak hanya untuk didengar, tapi juga untuk dirasakan dan dipraktikkan. Misalnya, pada sesi Problem Solving, peserta dibagi kelompok dan diminta menyelesaikan kasus dengan pendekatan analitis dan kerja sama tim.
"Di materi critical thinking aku belajar bahwa kita sebagai mahasiswa harus mampu berpikir secara kritis, dengan berpikir kritis kita bisa melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan mengambil keputusan dengan lebih bijak." ungkap Nadhiva, peserta LDKM 2025.
Pada hari ketiga tak seperti biasanya, Minggu dini hari pukul 00.00, seluruh peserta sudah bersiap mengikuti sesi POS PER POS. Dalam keheningan malam, mereka diuji lewat empat pos tematik yaitu Pos 1 Etika Moral, Manajemen Waktu dan Keorganisasian, Pos 2 Retorika Dasar dan Kepemimpinan, Pos 3 Critical Thinking dan Problem Solving, Pos 4 Mental Intelektual dan Motivasi. Format pos ini menjadi refleksi dari seluruh materi sebelumnya, dan sekaligus penilaian terhadap daya serap serta implementasi nilai-nilai yang telah diajarkan.
Di pagi harinya pukul 09.00 WIB Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan materi terakhir yaitu Manajemen Aksi sesi penutup yang mengajak peserta menyusun rencana konkret kontribusi mereka di kampus. Di sinilah gagasan bertemu aksi.
"Setelah mengikuti materi manajemen aksi saya tau kalo aksi itu harus ada tahapannya dan materi ini menambah wawasan tentang bagaimana cara melakukan aksi turun ke jalan, saya juga belajar bagaimana berorasi dan bernegosiasi dalam sebuah aksi." ucap Denny, peserta LDKM 2025
Tepat pukul 12.00, tibalah saat yang paling dinanti: penutupan resmi. Dalam suasana haru dan bangga, peserta mengucapkan Sumpah Mahasiswa, diumumkan Peserta Terbaik, dan diakhiri dengan doa serta sesi foto bersama.
Lebih dari Sebuah Kegiatan, Ini Awal dari Perjalanan Besar, LDKM bukanlah akhir dari pembelajaran, melainkan titik tolak untuk memahami makna tanggung jawab, solidaritas, dan kepemimpinan sejati. Bagi peserta, tiga hari ini bukan hanya tentang materi dan kegiatan formal, tetapi tentang menemukan diri sendiri, menerima perbedaan, dan tumbuh bersama.
"Buat saya LDKM ngasih banyak hal yang nggak saya temuin dari perkuliahan sehari-hari, dari situ saya belajar banyak mulai dari kerja bareng tim, mengatur waktu dan tanggung jawab dalam berorganisasi." ucap Intan, peserta yang terpilih sebagai peserta terbaik.
"Kesan saya mengikuti LDKM ini sangat seang sekali, karena setiap kegiatan kita sangat berarti dan menambah wawasan yang bisa kita implementasikan di kehidupan sehari-hari." ujar Elga, peserta yang terpilih sebagai peserta terbaik.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) ini, kami berharap seluruh peserta dapat mengambil pelajaran berharga, menumbuhkan semangat kepemimpinan, serta meningkatkan rasa tanggung jawab, solidaritas, dan integritas sebagai mahasiswa yang siap menjadi agen perubahan.
Semoga bekal pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama kegiatan ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk berkontribusi aktif dalam organisasi, lingkungan kampus, dan masyarakat luas. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah berperan serta dalam menyukseskan kegiatan ini, baik panitia, pemateri, maupun peserta. LDKM FASILKOM 2025 telah usai, tapi perjalanan kepemimpinan baru saja dimulai. (AAD)